https://bajawa.times.co.id/
Berita

Pertama di Dunia, Inggris Tanam Perangkat Epilepsi di Tengkorak

Rabu, 26 Juni 2024 - 09:05
Pertama di Dunia, Inggris Tanam Perangkat Epilepsi di Tengkorak Neurostimulator seperti ini yang ditanam di tulang tengkorak Oran Knowlson, sehingga epilepsinya terkontrol dengan baik. (FOTO: BBC)

TIMES BAJAWA, JAKARTA – Inggris menjadi negara pertama di dunia yang berhasil menanam perangkat epilepsi atau orang Jawa menyebut "ayanen" di tengkorak seorang anak laki-laki bernama Aron Knowlson, 13, asal Inggris.

Neurostimulator, nama perangkat itu, bisa mengirimkan sinyal listrik jauh ke dalam otaknya, sehingga bisa mengurangi kejang seperti yang dialami Oran Knowlson di siang hari sebesar 80%.

Oran Knowlson menderita epilepsi parah dimana setiap hari ia mengalami kejang setiap hari mulai dari dua lusinan hingga ratusan kali.

Oran Knowlson, seperti dilansir BBC, diketahui menderita sindrom Lennox-Gastaut , suatu bentuk epilepsi yang resistan terhadap pengobatan yang ia alami sejak usia tiga tahun.

Ia akhirnya menjadi pasien pertama di dunia yang menjadi uji coba alat baru yang dipasang di tengkoraknya untuk  mengendalikan kejang.

Kini, ibunya, Justine, mengaku lebih bahagia dan memiliki kualitas hidup yang jauh lebih baik.

Operasi pemasangan perangkat epilepsi tersebut berlangsung selama delapan jam dan dilakukan pada bulan Oktober tahun lalu sebagai bagian dari uji coba di Rumah Sakit Great Ormond Street di London ketika Oran  berusia 12 tahun.

Tim operasi tersebut dipimpin konsultan ahli bedah saraf anak, Martin Tisdall. Tim ini memasukkan dua elektroda jauh ke dalam otak Oran hingga mencapai thalamus, stasiun pemancar utama untuk informasi saraf.

Sebelum menjalani operasi, seperti dikisahkan Justine, bagaimana epilepsi Oran mendominasi hidupnya: "Hal ini telah merampas seluruh masa kecilnya," katanya.

"Saya ingin dia menemukan dirinya kembali melalui kabut kejang. Saya ingin anak saya kembali," ujarnya.

Neurostimulator-2.jpg

Dia juga mengatakan, bahwa Oran mengalami berbagai macam kejang, termasuk diantaranya terjatuh ke tanah, gemetar hebat, dan kehilangan kesadaran.

Bahkan, lanjut dia, kadang-kadang Oran seperti berhenti bernapas dan memerlukan pengobatan darurat untuk menyadarkannya.

Oran juga mengidap autisme dan ADHD. Namun kata Justine, epilepsinya sejauh ini menjadi rintangan terbesar.

"Saya mempunyai seorang anak berusia tiga tahun yang cukup cerdas, dan dalam beberapa bulan setelah kejangnya, kondisinya memburuk dengan cepat, dan kehilangan banyak keterampilan," katanya.

Oran adalah bagian dari proyek CADET, yakni serangkaian uji coba yang menilai keamanan dan efektivitas stimulasi otak dalam untuk epilepsi parah.

Proyek kerjasama  ini melibatkan Rumah Sakit Great Ormond Street, University College London, Rumah Sakit King's College dan Universitas Oxford.

Neurotransmitter Picostim, perangkat yang dipasang pada tengkorak penderita epilepsi yang pertama di dunia ini dibuat oleh perusahaan Inggris Amber Therapeutics.

Setelah tujuh bulan ditanam perangkat Epilepsi di tulang tengkoraknya, Oran Knowlson mengalami kemajuan luar biasa ketika ditinjau oleh tim.

Kepada tim,  Justine memberitahu bahwa ada kemajuan besar pada epilepsi Oran: "Dia lebih waspada dan tidak mengalami kejang-kejang di siang hari," katanya.

"Kejangnya di malam hari juga lebih pendek dan tidak terlalu parah. Saya pasti akan mendapatkannya kembali secara perlahan," katanya lagi.

Martin Tisdall berkata: "Kami senang Oran dan keluarganya telah melihat manfaat yang sangat besar dari pengobatan ini dan secara dramatis meningkatkan kejang dan kualitas hidupnya."

Oran sekarang sedang mengikuti pelajaran berkuda, yang jelas dia nikmati.

Meskipun seorang perawat siap memberikan oksigen, dan salah satu gurunya selalu berada di dekatnya untuk berjaga-jaga, sejauh ini keduanya hampir tidak diperlukan.

Sebagai bagian dari uji coba, tiga anak lagi dengan sindrom Lennox-Gastaut sedang terdaftar juga akan dipasangi Neurostimulator otak dalam.

Saat ini, Oran Knowlson, bocah asal Inggris penderita epilepsi atau "ayanen" parah, terus menerus mendapat stimulus listrik terus dari perangkat yang dipasang di tulang tengkoraknya itu. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bajawa just now

Welcome to TIMES Bajawa

TIMES Bajawa is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.